Total Pageviews

Wednesday, August 24, 2011

lari pagi

mimpi yang kau kejar
sebenarnya tak pernah berlari
hanya kau sendiri yang berlari
mengejar mimpi
yang tak kau mengerti

bingung

di kota yang kau sebut metropolitan
tak sadar semua orang di sana jumpalitan
dari sekedar cari makan sampai yang cari kepuasan
dimana-mana semua orang cari uang, uang dan uang
mulai dari copet kelas ekonomi sampai copet kelas VIP
ada juga yang jadi pengusaha kecil-kecilan
atau jadi pengusaha kekecilan, bisnis aurat!

di kota yang kau sebut metropolitan
semua orang jumpalitan

Monday, August 22, 2011

surat

surat di balas surat
koruptor tak ada yang terjerat
KPK cuma jadi alat
juga kejaksaan dan polisi bangsat
kepada kuasa dan uang
semua berkiblat
bukan pada rakyat
sekali lagi...
BUKAN PADA RAKYAT

kalo saya yang tulis surat
cuma satu saya minta syarat
GANTUNG KORUPTOR-KORUPTOR, KEPARAT!
tapi pada siapa hendak bersurat
para aparat sudah jadi para keparat



Wednesday, August 3, 2011

kebahagiaan sejati

dia ada tapi tak terlihat mata
kau harus menyelam dalam-dalam
ke dalam luka dan derita

Monday, August 1, 2011

sibuk sendiri

o, nani nani o,
tahukah kau arti sunyi?!

taman bunga

kota adalah sebuah taman penuh bunga
di dalamnya bunga-bunga berkelopak merah dan biru
berkilauan sayap kupu-kupu disekitarnya
kita hanya duduk-duduk saja di pinggir taman
menikmati dongeng masa kecil tentang pembangunan
di sana mimpi-mimpi dilabuhkan tanpa keraguan
sampai akhirnya kita seperti laron-laron yang kehilangan sayap
di bawah terang lampu neon yang memabukkan,
menanti ajal
mungkin sejarah tak pernah kembali untuk menyesal
tapi waktu disini tak dapat berhenti berjalan
seperti kaki-kaki para pengusung keranda si mati

pembodohan lagi nih!

korupsi ramai
semua "aku suci"
rakyat dibodohi

acara tivi;
penguasa buang tai
rakyat diberaki

ibu para pendosa

di sini aku, terombang ambing oleh waktu,
terbungkus raga dari sang Maha Pemberi
dan gerombolan serigala setiap saat mengintai di setiap perempatan jalan
teman bagi domba-domba yang tersesat

sebab belantara kota nun jauh dari padang yang berumput hijau
surga para pengembara yang terlena oleh kemolekan sang maut

sebab itu aku pulang
mencari ibu yang di bawah kakinya menginjak sang ular itu sendiri
sebab hatinya penuh airmata para pendosa