apakah kita saling mencintai, atau pernahkah?
ketika malam-malam yang kita lalui begitu sepi dan
keluh kesahmu meramaikannya, dan
kepalaku terbakar birahi menjilati sekujur tubuhku
apakah itu ciuman perpisahan atau awal perjumpaan,
apakah ciuman itu? ah, tak pernah terpikirkan
karena ciuman itu lebih penting
dalam setiap pelukan dan
tubuhmu hangat membungkus nafasku
aku pernah kehilanganmu dan
kecupan-kecupan itu tiba-tiba kurindukan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Posts
2 comments:
Bila kecupan lebih dirindukan
sebelah hati telah hilang
bila hanya cium yang terkenang
seperti air mata Jokpin
"betapa lekas
cium penyair berdarah dingin
yang pandai menorehkan luka menjadi bekas"
aku pun mempertanyakan hal yang sama "pernahkah??"
Post a Comment