suatu ketika
hanya akan ada satu duka
saat dimana aku tak lagi dapat
membalas senyum dan tatapanmu
untukku
(inspired by karna, a night before "karna tanding" love letter for his wife)
Thursday, July 21, 2011
berhenti
suatu ketika segalanya tampak samar
buram dan kabur melebur di bola mata,
aku melintasi siang-malam
begitu cepatnya hingga ku kira
akulah sang waktu itu sendiri
o orang-orang yang terpasung
nyanyikanlah kesunyian ini,
nyanyikan kesunyian ini karena,
pelan-pelan semua hilang
dalam samar dan terang
dilintasan waktu banyak yang tertinggal
aku yang begitu cepat atau aku yang begitu diam
semua kini tak lagi sama
buram dan kabur melebur di bola mata,
aku melintasi siang-malam
begitu cepatnya hingga ku kira
akulah sang waktu itu sendiri
o orang-orang yang terpasung
nyanyikanlah kesunyian ini,
nyanyikan kesunyian ini karena,
pelan-pelan semua hilang
dalam samar dan terang
dilintasan waktu banyak yang tertinggal
aku yang begitu cepat atau aku yang begitu diam
semua kini tak lagi sama
Friday, July 8, 2011
kesia-siaan yang agung
akulah segala kesia-siaan
binatang berkaki dua berhati batu
ciptaanmu yang agung
dari segala luka dan dendam
sebuah kesempurnaan
bagi jiwa yang gersang dan haus,
jiwamu
akulah segala kesia-siaan
lahir dari api angkara hati
segala kutuk ada padaku
tubuhku bejana usang
di dalamnya dosa berulang
akulah segala kesia-siaan
ciptaanmu yang paling agung
binatang berkaki dua berhati batu
ciptaanmu yang agung
dari segala luka dan dendam
sebuah kesempurnaan
bagi jiwa yang gersang dan haus,
jiwamu
akulah segala kesia-siaan
lahir dari api angkara hati
segala kutuk ada padaku
tubuhku bejana usang
di dalamnya dosa berulang
akulah segala kesia-siaan
ciptaanmu yang paling agung
Tuesday, July 5, 2011
sedekah bukan solusi
lelaki renta
peminta-minta
di pagar rumahku
pagi ini
ingatkan aku
kita belum merdeka
sepenuhnya
peminta-minta
di pagar rumahku
pagi ini
ingatkan aku
kita belum merdeka
sepenuhnya
balada Karna
Karna o Karna
pahlawan negeri astina
kakak yang dibuang
anak yang hilang
ksatria gagah berani
berjiwa ikhlas dan murni
gugur oleh pasopati
pamungkas sang adik yang buta hati
dimedan tempur kurusetra
serahkan nyawa
demi sumpah dan janji
disimpannya pedih dan luka
kasih ibu yang hanyut di sungai gangga
terbayar sudah
si anak yang dibuang
kakak sulung Pandawa lima
terbaring kaku di hadapan
harum semerbak bunga para dewa
jemput sang adipati
teriring duka dan sesal
para saudara dan ibunya
terngiang di telinga ibu, janji Karna padanya;
"apapun yang terjadi anak ibu akan tetap lima, itu janjiku padamu"
pahlawan negeri astina
kakak yang dibuang
anak yang hilang
ksatria gagah berani
berjiwa ikhlas dan murni
gugur oleh pasopati
pamungkas sang adik yang buta hati
dimedan tempur kurusetra
serahkan nyawa
demi sumpah dan janji
disimpannya pedih dan luka
kasih ibu yang hanyut di sungai gangga
terbayar sudah
si anak yang dibuang
kakak sulung Pandawa lima
terbaring kaku di hadapan
harum semerbak bunga para dewa
jemput sang adipati
teriring duka dan sesal
para saudara dan ibunya
terngiang di telinga ibu, janji Karna padanya;
"apapun yang terjadi anak ibu akan tetap lima, itu janjiku padamu"
dongeng sebelum tidur
jika datang waktuku
aku mau itu
dengan segala kenangan
manis dan pahit
jadi kisah yang dibaca kembali
jadi dongeng pengantar tidur kelak
di sisi tempatku berbaring
aku mau itu abadi
mungkin, tidak bagiku
tapi untukmu dan dunia
seperti airmata dan luka-luka kekasihku
yang mengajarkan tentang cinta dan pengorbanan
seperti gelas-gelas bir yang kosong
menjelma tawa dan kehangatan
sampai nanti kawanku!
seperti kelok dan tanjakan pada pendakian
menguras tenaga dan keringat para pendaki
jatuh dan meresap digunung-gunung permai
jadi kristal-kristal kenangan yang
dibawa pulang dalam ransel dan sepatunya
aku mau itu
jika datang waktuku
di sisi tempatku berbaring
aku mau kau ada di situ
jadi yang terakhir di mataku
aku mau itu
dengan segala kenangan
manis dan pahit
jadi kisah yang dibaca kembali
jadi dongeng pengantar tidur kelak
di sisi tempatku berbaring
aku mau itu abadi
mungkin, tidak bagiku
tapi untukmu dan dunia
seperti airmata dan luka-luka kekasihku
yang mengajarkan tentang cinta dan pengorbanan
seperti gelas-gelas bir yang kosong
menjelma tawa dan kehangatan
sampai nanti kawanku!
seperti kelok dan tanjakan pada pendakian
menguras tenaga dan keringat para pendaki
jatuh dan meresap digunung-gunung permai
jadi kristal-kristal kenangan yang
dibawa pulang dalam ransel dan sepatunya
aku mau itu
jika datang waktuku
di sisi tempatku berbaring
aku mau kau ada di situ
jadi yang terakhir di mataku
Subscribe to:
Posts (Atom)