langkah demi langkah
pendakian demi pendakian
luka demi luka dan
kenangan pahit
mengakar dan lindap
tumbuh jadi gunung batu
yang kini coba kau sangkal
setelah sekian kali terjungkal
perjumpaan demi perjumpaan
petualangan demi petualangan
hingga sampai pada satu senyuman
menghantammu bagai silau terik siang
dan kau buta, berjalan membabi buta
tak tentu arah tujuan, kau mabuk cahaya
seperti laron pada lampu neon
langkah semakin berat sekaligus riang
sesekali kau tengok ke belakang
gunung batu itu menjulang
belum dapat kau taklukan
(*catatan untuk seorang kawan: "semoga kau menang!")
Tuesday, January 8, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment