jika kau adalah milik mimpi
yang tak dapat kucuri
maka akan kubenamkan matahari
agar tak terbit fajar nanti
Thursday, October 30, 2008
Wednesday, October 29, 2008
gerimis
si anu protes pada pacarnya si ani,
ketika suatu malam ani minta dijemput dari suatu tempat
pasalnya saat itu musim mulai gerimis
"aku takut pada gerimis", ujarnya melalui telepon gengam
"gerimis bisa membuatku sakit kepala berhari-hari,
"jadi biarlah cintaku kutunda dahulu ya dik",
"hingga gerimis tak lagi mengganggu"...
si anu tak jadi menjemput si ani
si ani sudi pulang sendiri
memburu cinta yang nyangkut
di malam gerimis
ketika suatu malam ani minta dijemput dari suatu tempat
pasalnya saat itu musim mulai gerimis
"aku takut pada gerimis", ujarnya melalui telepon gengam
"gerimis bisa membuatku sakit kepala berhari-hari,
"jadi biarlah cintaku kutunda dahulu ya dik",
"hingga gerimis tak lagi mengganggu"...
si anu tak jadi menjemput si ani
si ani sudi pulang sendiri
memburu cinta yang nyangkut
di malam gerimis
Tuesday, October 28, 2008
jauh
dimatamu kau simpan kisah
dari dunia antah berantah
dimana kasih adalah lautan
dan aku bebas berenang-renang
sayang,
aku tak pernah singgah
walau hanya bermain air ditepinya
dimatamu kau simpan kesah
dari dunia antah berantah
dimana airmata jadi telaga
dan aku berpaling menjauhinya
sayang,
aku tak pernah singgah
meski untuk sekedar meneguknya
dari dunia antah berantah
dimana kasih adalah lautan
dan aku bebas berenang-renang
sayang,
aku tak pernah singgah
walau hanya bermain air ditepinya
dimatamu kau simpan kesah
dari dunia antah berantah
dimana airmata jadi telaga
dan aku berpaling menjauhinya
sayang,
aku tak pernah singgah
meski untuk sekedar meneguknya
di salah satu ruang rapat anggota dewan
"jang.. panjang,
yang.. panjang
kena!"
lagi ngundi
siapa lagi
yang kena disatroni
KPK
yang.. panjang
kena!"
lagi ngundi
siapa lagi
yang kena disatroni
KPK
Pengadilan di Indonesia
jaksa merah terdakwa
hakim maksa saksi
:dua-duanya dikandangi polisi
gue kencing celana
gak nahan ketawa geli
:lalu mikir, mati gua!
hakim maksa saksi
:dua-duanya dikandangi polisi
gue kencing celana
gak nahan ketawa geli
:lalu mikir, mati gua!
Monday, October 27, 2008
Bro!
Friday, October 24, 2008
kata-kata yang mengalahkan ruang dan waktu
kau dan aku dalam kata dan tanda baca
bercumbu bercanda bercerita
kurangkul kuraih kuusap
setiap cerita dari kata yang kukecap
segala sedih sunyi terbagi sudah
disana kau aku disini
dan ruang waktu telah kalah
oleh kita yang tak terbagi
mari bersulang
demi ribuan mil jarak
dalam detik tak henti berdetak
kata yang bertualang
terseok-seok mencari jalan pulang
bercumbu bercanda bercerita
kurangkul kuraih kuusap
setiap cerita dari kata yang kukecap
segala sedih sunyi terbagi sudah
disana kau aku disini
dan ruang waktu telah kalah
oleh kita yang tak terbagi
mari bersulang
demi ribuan mil jarak
dalam detik tak henti berdetak
kata yang bertualang
terseok-seok mencari jalan pulang
Thursday, October 23, 2008
Tuhan, saya telanjang
sembunyikan saja tubuhmu kedalam selubung moralitas
lalu lihat isi kepala si pemilik syahwat
tak ada yang berubah
cukup kerling mata orgasme sudah
hanya warna warni kita punah
hari-hari esok anak cucu
mengenang saja yang dulu pernah
hanya di hadapan Tuhan
aku bebas telanjang
lalu lihat isi kepala si pemilik syahwat
tak ada yang berubah
cukup kerling mata orgasme sudah
hanya warna warni kita punah
hari-hari esok anak cucu
mengenang saja yang dulu pernah
hanya di hadapan Tuhan
aku bebas telanjang
Tuesday, October 21, 2008
sebuah momentum yang (tak) lewat
senja berlalu begitu saja, tanpa sepatah kata, layangkan senyum yang tak sempat
tak jua ia membekas pada sayang-sayap camar yang terbang was-was
lengkung langit kini tinggal bayang-bayang di ufuk barat
beriak gelombang mencipta kilau keperakan di wajah samudera luas
sudah selesai sebuah transisi, sebuah babak dalam perjalanan yang terlewat
akulah karang yang memalingkan wajahnya dari bayangan senja
lalu sibuk mengisi mimpi-mimpi malam dengan kata-kata
dan bermain-main dengan koma
tak jua ia membekas pada sayang-sayap camar yang terbang was-was
lengkung langit kini tinggal bayang-bayang di ufuk barat
beriak gelombang mencipta kilau keperakan di wajah samudera luas
sudah selesai sebuah transisi, sebuah babak dalam perjalanan yang terlewat
akulah karang yang memalingkan wajahnya dari bayangan senja
lalu sibuk mengisi mimpi-mimpi malam dengan kata-kata
dan bermain-main dengan koma
Friday, October 17, 2008
dua dunia
debur ombak memecah sunyi
semakin karang menegar di pantai sepi
senja merapat di lengkung langit yang seksi
ia sibuk menghitung hari
semakin karang menegar di pantai sepi
senja merapat di lengkung langit yang seksi
ia sibuk menghitung hari
Wednesday, October 15, 2008
pada senja kau menuju
riak ombak berlomba susul menyusul
menuju pantai pasir putih dan buih yang payah bersiul
singgah sebentar lalu pergi bersama angin yang tergesa
menuju matahari senja yang melankolis di batas cakrawala
aku adalah karang di terjal tebing kenangan itu
menuju pantai pasir putih dan buih yang payah bersiul
singgah sebentar lalu pergi bersama angin yang tergesa
menuju matahari senja yang melankolis di batas cakrawala
aku adalah karang di terjal tebing kenangan itu
aku antar kau
aku melepasmu pergi,
ku antar kau hingga ke tepi
dermaga yang sesak dengan seribu bayang
menyimpan segala yang takkan lagi dikenang
dengan airmata
dengan senyum terbata
aku antar kau
ku antar kau hingga ke tepi
dermaga yang sesak dengan seribu bayang
menyimpan segala yang takkan lagi dikenang
dengan airmata
dengan senyum terbata
aku antar kau
Tuesday, October 14, 2008
"palls"
seperti air menjadi anggur
pada pesta pernikahan
seperti tubuh dan darah
yang dipersembahkan
di meja perjamuan kudus
sebanyak roti dan ikan
yang tak habis
di bukit pencerahan
pada pesta pernikahan
seperti tubuh dan darah
yang dipersembahkan
di meja perjamuan kudus
sebanyak roti dan ikan
yang tak habis
di bukit pencerahan
jika dan maka
penguasa
menyimpan khianat
dijanji
rakyat
menabung airmata
di hati
penguasa
khianat janji
air mata
bara di hati
menyimpan khianat
dijanji
rakyat
menabung airmata
di hati
penguasa
khianat janji
air mata
bara di hati
Friday, October 10, 2008
saat kampanye tiba
saat kampanye tiba
tuan sibuk mencuci dosa
menggosok kembali janji-janji usang
agar berkilat dan enak dipandang
rakyat adalah seember air tempat mencuci dosa
setelah bersih, airnya pun dibuang,
embernya jadi tempat sampah
tuan sibuk mencuci dosa
menggosok kembali janji-janji usang
agar berkilat dan enak dipandang
rakyat adalah seember air tempat mencuci dosa
setelah bersih, airnya pun dibuang,
embernya jadi tempat sampah
aku melihat Tuhan
berkatMu seperti matahari, cahayanya menerobos masuk kedalam jendela pagi
ketika gordin malam tersibak oleh doa dari mulut-mulut si peminta,
menerangi setiap sudut-sudut ruang jiwa yang kelam dan tertutup debu.
Tapi Tuhan , Kau sendiri adalah pemuda kurus yang kulihat tadi pagi, berdiri di tikungan jalan diantara hiruk pikuk pegawai kantoran dan pedagang makanan yang lalu lalang.
Engkau dan topi lusuh yang menyembunyikan wajahMu, karena malu melihat tanganMu yang menengadah, meminta sedekah bagi kedua kakiMu yang tak sempurna.
Ya, aku melihatMu tadi pagi! tepat ditengah tikungan jalan yang penuh hiruk pikuk pegawai kantoran dan pedagang makanan yang sibuk melupakan bahwa kau berdiri diantara mereka, lalu kemana hendak kusembunyikan wajahku Tuhan?, saat akupun sibuk malu-malu mengalihkan perhatian dan pergi menjauhiMu, dengan sepeda motorku yang selalu kucuci dengan berkatMu setiap hari, yang menerobos seperti matahari pagi dan jadi selimut ketika aku tertidur di malam hari.
Kau adalah bintang utara, yang selalu bersinar dan siap menunjukkan arah kapanpun dibutuhkan, dan tak berhenti bercahaya meski terabaikan.
aku adalah nelayan di lautan yang sesekali tak tahu kemana arah pulang.
ketika gordin malam tersibak oleh doa dari mulut-mulut si peminta,
menerangi setiap sudut-sudut ruang jiwa yang kelam dan tertutup debu.
Tapi Tuhan , Kau sendiri adalah pemuda kurus yang kulihat tadi pagi, berdiri di tikungan jalan diantara hiruk pikuk pegawai kantoran dan pedagang makanan yang lalu lalang.
Engkau dan topi lusuh yang menyembunyikan wajahMu, karena malu melihat tanganMu yang menengadah, meminta sedekah bagi kedua kakiMu yang tak sempurna.
Ya, aku melihatMu tadi pagi! tepat ditengah tikungan jalan yang penuh hiruk pikuk pegawai kantoran dan pedagang makanan yang sibuk melupakan bahwa kau berdiri diantara mereka, lalu kemana hendak kusembunyikan wajahku Tuhan?, saat akupun sibuk malu-malu mengalihkan perhatian dan pergi menjauhiMu, dengan sepeda motorku yang selalu kucuci dengan berkatMu setiap hari, yang menerobos seperti matahari pagi dan jadi selimut ketika aku tertidur di malam hari.
Kau adalah bintang utara, yang selalu bersinar dan siap menunjukkan arah kapanpun dibutuhkan, dan tak berhenti bercahaya meski terabaikan.
aku adalah nelayan di lautan yang sesekali tak tahu kemana arah pulang.
Wednesday, October 8, 2008
tentang tanya
rinduku karam dalam lamunan
di tengah-tengah amuk gelombang bimbang
tercenung antara pintu gereja dan realitas
doaku mengambang dalam tanya
mengusap-usap dosa yang keluar dari balik baju
diam-diam
ku curi saja wajah tuhan
kusimpan dalam airmata
lalu ku bawa pulang
di tengah-tengah amuk gelombang bimbang
tercenung antara pintu gereja dan realitas
doaku mengambang dalam tanya
mengusap-usap dosa yang keluar dari balik baju
diam-diam
ku curi saja wajah tuhan
kusimpan dalam airmata
lalu ku bawa pulang
tentang perjalanan
tuhan menerima tobatku
ia memberiku usia untuk kukunyah
di sepanjang jalan salib putranya
ia memberiku usia untuk kukunyah
di sepanjang jalan salib putranya
Subscribe to:
Posts (Atom)