perapian yang terbakar itu begitu hangat
ketika hujan kembali pulang
kepangkuan ibu
senja itu,
saat kita bermain-main dengan
hati masing-masing
di depan perapian yang hangat terbakar
berdiang juga
sunyi yang berunggunan,
di perapian
menanti tetes hujan terakhir
yang pulang senja itu
kita lamun dalam detak
dalam detik
Wednesday, October 7, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment