lalu dengan tawa kau garami luka
malam sepi itu tetap ada
jam dinding, lantai kayu, tembok kamar
menanti dengan sabar
sunyi sunyi sunyi
betapa waktu tak berarti
sepasang mata berharap
dua pasang mendekap
langit tak pernah coba kau raih
hanya lorong kecil ditelusur
sandiwara sandiwara memerih
berharap mimpi ini tak tidur
Friday, July 10, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment