Total Pageviews

Tuesday, June 28, 2011

Malin Kundang jadi batu

Malin Kundang dan Ibunya
hidup miskin di kota Padang
kemiskinan ini akibat dan warisan
dari penguasa lama ke penguasa baru
jaman itu pembangunan tidak merata
daerah tidak dapat perhatian pemerintah
penguasa saling tumpas berebut kuasa

demi Ibu dan warga kampungnya
Malin bertekad merantau
agar dapat ilmu dan modal
membangun kampung halamannya

tibalah waktu Malin akan berangkat
Ibunda sedih tapi bangga, lihat anaknya gagah
kelak jadi pahlawan di kampungnya
hanya doa dan petuah bekal yang diberinya
"Malin Ku sayang, pesan Ku hanya satu, jangan
kau sakiti hati orang,
bekerjalah dengan jujur dan sungguh-sungguh"

Malin mengangguk penuh pengertian;
"baik Bunda, Malin tak akan lupakan,
Ibu dan orang-orang kampung kita"

lalu Malin berlayar
meninggalkan Ibu dan teluk bayur
merantau ke Jakarta
hendak merubah nasibnya

sesampai di ibu kota
bekerja apa saja
jadi kondektur metromini
sampai berdagang VCD bajakan
pernah juga jadi copet di pasar Senen
dikeroyok massa lalu digelandang ke bui
ternyata ibukota lebih kejam dari ibu tiri
tapi Malin tak putus asa

nasib harus berubah, harus jadi orang kaya
keluar penjara Malin makin jadi
jadi rampok kecil-kecilan dan preman
sampai akhirnya roda berputar
Malin bertemu anak pengusaha
mereka jatuh cinta lalu menikah
Malin lalu dapat warisan
jadi pengusaha disegala bidang
Malin kaya raya dan semakin ambisius
ia tergoda bermain politik
masuk partai besar di negeri ini
supaya bisa jadi pejabat
atau jadi anggota dewan
sogok sana sogok sini
lalu jadilah ia anggota DPR

Malin belum puas juga
setelah jadi anggota DPR Malin terima suap
jual beli hutan, jadi calo anggaran
akhirnya Malin ditangkap KPK
Malin Kundang masuk tivi
sebagai tersangka KORUPTOR
sang bunda saksikan dari jauh
hatinya sedih tak terperi, malu tentu
segala nasihat dan doanya
SIA-SIA,

begitu sakit hati bunda
lihat anaknya jadi KORUPTOR
dari jauh terucap sumpah
"jadilah kau BATU!",
Tuhan dengar sumpah ibunda
lalu dikabulkanNya

Malin yang KORUPTOR jadi batu
meskipun sedih hatinya Ibunda bersyukur;

"syukurlah ia jadi batu, sebelum lari ke singapura,
dan menyakiti hati orang lebih banyak lagi"

1 comment:

@neze said...

ahaha, paling bisa emang lo maz...
g blom dpt crita yg pas bro, ntar klo udah g posting dah..