Total Pageviews

Monday, May 19, 2008

pancaroba

musim penghujan berteman musim angin

mengintip badai di ketiak waktu

kurindu puisi yang sahaja

jujur sederhana teduhkan duka

malam tak lagi bicara, diam beribu-ribu bisu

ditikamnya cemas didekapnya jerih erat

tabir gelap menghitam pekat

bermain dusta, nista menjelma kabut

tersesat kian dalam di belantara kepalsuan

mencari cahaya terang jalan pulang, dihantam

tetes hujan dan gigilnya angin musim

pancaroba

No comments: