sejarah tak pernah bisa menolak nasibnya
menjadi saksi perjalanan bisu berliku-liku
seperti batang-batang pepohonan
yang mengukir umur masa pada kulitnya
mengukir prasasti yang tak pernah mati
mimpi-mimpi menangisi sayap-sayap patah
ketika derita telah menjadi candu bagi jiwa
saya berteriak, menyumpah serapah kepada muak
mengumpat marah kepada penat yang sesak
mendaki kembali kata-kata di gunung jiwa
mengumbar seribu tanya menuntut jawab
1 comment:
Hola...
ga tau gua mo nulis apa,
kayanya uda bener semua.
hahaha...
bukan optimisme biasa
yasud slamat berkarya
Anezthesia...
hehehe, belakangnye "a" smua mas
"Live struggling to survive"
bersulang
Post a Comment