seperti Koran bekas
yang kau tumpuk
di rak bawah
meja tamu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
akan selalu ada disetiap pencarian jati diri
Total Pageviews
Posts
Blog Archive
-
▼
2008
(170)
-
▼
May
(48)
- Aku mencintaiMu dengan seluruh jembutKu
- sebait sajak untuk sepi
- benderaku
- warna bendera tak lagi merah putih
- ayo teriak merdeka!
- Semakin hina saja mimpi-mimpi kami
- dapatkah kau pahami
- Jangan mati
- melawan lupa
- Ketika Tuhan tak lagi bersuara
- cerita sinetron
- hidup
- kami rindu melukismu lagi
- jejak-jejak
- apa kataNya
- suaramu
- seperti apa rinduku
- lagi-lagi fatwa
- sudahlah
- maaf
- dusta
- sepanjang pulang
- tak pernah berhenti berjuang
- menyapa nasib yang terluka
- gerimis yang tak akan habis
- Ibu
- pancaroba
- pada suatu malam persinggahan
- Lams dan kopi hitam (tampomas)
- sesuatu yang tertinggal
- antara hari ini dan kemarin
- mati angin
- sejenak menepi
- tentang kenangan
- jika cinta adalah diam
- seperti matamu
- kembang semusim
- bisu
- sepi
- palsu
- kepada kaum buruh
- feodal
- selamanya
- di ujung malam
- tentang puisi
- mimpi-mimpiku (edited)
- mimpi-mimpiku
- Belajar menulis
-
▼
May
(48)
mulai lagi
gak boleh nyerah!
Eksistensi diri itu perlu. Untuk bisa berbicara, didengar dan mendengarkan, agar menjadi bagian dari warga dunia yang diakui.
Selamat datang kawan!
"kata-kata adalah senjata"
_El Sup.
Eksistensi diri itu perlu. Untuk bisa berbicara, didengar dan mendengarkan, agar menjadi bagian dari warga dunia yang diakui.
Selamat datang kawan!
"kata-kata adalah senjata"
_El Sup.
ruang sebelah
- Aneze
- Boemipoetra
- Bunga Pertiwi
- Bunga Pertiwi
- Dajakbooven
- Dedi_tri
- Dhede
- Hasan Aspahani
- Hernindityo Oik
- Johanes Soe
- Joko Pin
- Kepada Puisi
- Kusnadi "che"
- Marlon Hoe
- Rini Ayahbi
- Rolly
- Saut "si Leck Mich" Situmorang
- Yohanes Boe
- Yohanes Le
- alfin ie
- andreas is
- andry kus
- asep sam
- berita puisi
- djhanu
- heri latief
- iboekoe
- majalah cyber puisi
- ridwan sas
- rino ayahbi
- rumah dunia
- sastra Indonesia
- saut's corner
- si ramses
- solehsolihun
1 comment:
ironi sekali yah?
Post a Comment