Total Pageviews

Friday, November 28, 2008

balada malam mabuk

aku akan tetap merindukan malam-malam ketika bulan malas mendengar ocehan-ocehanmu yang tengah mabuk, tentang luka yang kau umbar di diskotik-diskotik ibu kota, tentang kecewa yang kau tuang kedalam dadamu yang penuh sesak lalu kau tarikan pada lantai dansa, entah sudah berapa banyak ia mabuk karena tarianmu, entah seberapa mabuk tarianmu.
aku akan tetap mengenang dan mencintaimu, seperti saat kita saling mencuri hati lewat belaian-belaian tangan dan kecupan-kecupan penuh hasrat yang tertahan oleh daster dan pakaian dalam yang tergantung dibelakang pintu kamarmu, sayang kita tak pernah mewujud sepasang kekasih. Airmata yang kau titipkan padaku, masih ingatkah sayang? kusimpan baik-baik jauh dari jangkauan kucing atau pengganggu lainnya, mungkin nanti akan berguna sebagai penanda seberapa jauh perjalanan kita lampaui. Dan,
aku akan tetap menyesalkan malam yang selalu berganti pagi, ketika pagi setiap hari semakin membawa jarak bagi kita. Dan malam, malam jadi semakin jinak oleh ruang dan waktu yang selalu tak perduli.

: hanya saja sesekali aku tersadar dan bangun dari mimpi dan kau bukan disisiku, itu saja.

2 comments:

Anonymous said...

mabuk teruslah kalau gitu
tuang lagi, angkat lagi,
tikam lagi, dansa lagi.
ahahahaha!
ati2 tp ada ikan lumba-lumba air tawar

theresia said...

hmmm.... *mikir*