ia sudah terlalu lama mandi
sejak ia bangun tidur tadi pagi
hingga matahari hampir lewat di kepala
ia mandi airmata sampai jari-jarinya keriput
entah apa saja yang coba ia bersihkan ketika mandi
sampai hampir kering bak mandi
lalu ia kenakan handuk warna merah
yang wanginya semerbak menebar aroma segar bunga
sejenak ia terpesona oleh wanginya
namun secepat itu juga ia kembali termenung
sambil meraba-raba merasai setiap keriput halus
yang tergurat hampir diseluruh ujung-ujung jari tangannya
juga di bawah mata dan pipinya
"itu gurat waktu sayangku, itu gurat waktu.."
lama ia menatapnya seakan tak percaya
sudah begitu banyak peristiwa ia lewatkan
yang sekarang menempel pada setiap keriputnya
setiap peristiwa yang terlewat setiap ia sibuk mandi
ditatapnya lagi bak mandi yang setengah kosong dengan setengah hati
mungkin terpikir ia untuk melanjutkan mandi
rasa airmata yang mengucup tubuhnya tak lagi asin
Friday, November 7, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Maz,
"Tumpukan Bintang" hhhmmm iye juga si, tp enakan jendral nyebutnye. iye ga si kesannye gmn gituh hehehe.
jendral bintangnye 4 kan maz ye?!
oiya puisi lo ini, menceritakan apa maz?/penderitaan siapa?
"itu gurat waktu sayangku, itu gurat waktu.." kalimat ini, dia bicara dengan siapa?!
Post a Comment