Total Pageviews

Thursday, February 12, 2009

namamu menitis embun

namamu;
embun pagi
titis dingin malam;
malamku
terbang ditiup angin
susuri lorong;
lorong kenangan
seolah hendak melipat;
jarak, tak juga dekat
lubang hitam
menganga pekat

namamu adalah;
embun yang menguap
di daun telingaku
yang tak lagi;
mendengar
namamu terucap

namamu adalah udara malam
yang pergi dan kembali, membeku
pada dingin malam, agar
menitis embun pada pagi

1 comment:

@neze said...

Andai malam
kau tak pergi dari hati
tuk' kembali
titis embun tiap pagi
tiada kan tercipta
puisi merindu seperti ini

yiahahayyyy, ngawur!
embun ma'hoo..hehe