Total Pageviews

Monday, February 2, 2009

roman parfum murahan

kau serupa parfum murahan
yang ku semprotkan di pangkal pangkal nadi
dan urat leher dan setiap lekuk tubuhku
tapi harummu sebentar lalu pudar, lalu
menyengat hidung dan menyesakkan dada
saat harummu bercampur bau badanku
ketika amoniak mulai diproduksi ketiakku yang basah
hilang sudah, harummu tak lagi ada
tinggal bau badanku telanjang karena ketiak yang basah
oleh keringat yang keluar saat menyetubuhimu

1 comment:

@neze said...

wedeww, bahaya laten sepertinya
kira2 gmn ceritanya yiaa!
hhhmmmm!?!?

Kau dari puisi
terus kopi pagi,
terus candi,
terus parfum ngeri
yang beri tanda tangan pribadi,
hhmmm, kira kira apa lagi?!
ooww g tau kawin sirih
ahahaha!

eh maz,memang serangkaian
khan itu semua?